apa yang harus dilakukan oleh perusahaan ketika mereka kehilangan barang

Umumnya kewajiban likuidasi adalah aksi yang dilakukan beriringan dengan pembubaran perusahaan (bukan untuk peleburan atau penggabungan). Likuidasi wajib biasanya diajukan oleh pihak-pihak yang memiliki hak atas perusahaan. Direktur, pemegang saham, atau bahkan perusahaan itu sendiri dapat mengajukan petisi ke pengadilan agar perusahaan Berikutini tidak boleh dilakukan jika tetap ingin berbisnis hingga sukses, mungkin kita selama ini tidak pernah berpikir apa saja sih pantangan dalam berbisnis, berikut ini uraiannya: 1. Jual, Lalu Lari Dari Tanggung Jawab 2. Melakukan Bisnis Secara Instan 3. Temperamen Tinggi 4. Menunda Menyelesaikan Masalah 5. Berutang Untuk Menutupi Utang 6. Ada2 syarat pengiriman barang-barang, yaitu : Syarat #1. F.O.B shipping point Bila barang-barang dikirim dengan syarat f.o.b shipping point maka hak atas barang yang dikirim berpindah pada pembeli ketika barang-barang tersebut diserahkan kepada pihak pengangkut. Berikutadalah 10 profesi yang diperkirakan akan punah beberapa tahun ke depan karena perkembangan teknologi : 1. Pengantar surat. Jumlah pekerja pos semakin hari semakin berkurang berkurang dan ada beberapa alasan yang menyebabkan hal tersebut. Perusahaan swasta seperti JNE, TIKI, Go-send, Grab-deliver, Wahana, UPS, dan FedEx mengambil YangHarus Dilakukan Ketika Terjadi Kerusakan Barang dalam Pengiriman. Tidak semua jasa ekspedisi dapat menjamin keamanan barang yang hendak Anda kirim sepenuhnya ke suatu alamat. Sering kali, terjadi kecelakaan yang menimpa sehingga pada akhirnya mengalami kerusakan barang pengiriman. 누누티비 다운로드 방법. Membangun sebuah bisnis pasti erat kaitannya dengan untung dan rugi. Tidak pernah ada satupun bisnis yang selalu berada di atas. Ada kalanya setiap usaha menemui berbagai macam kesulitan yang menghambat laju perkembangan bisnisnya. Salah satu masalah yang kerap menghantui para pebisnis online adalah retur barang. Hal ini banyak sekali dirasakan oleh para pebisnis, dan kerap kali terjadi berulang kali. Lalu apa sebenarnya retur dan bagaimana mengatasi hal ini?Apa Itu Retur?Retur merupakan proses pengembalian barang oleh konsumen, dikarenakan barang yang diterima tidak sesuai dengan keinginan. Barang tersebut biasanya berbeda dengan apa yang dilihat atau mengalami kerusakan pada saat pengiriman, dan menyebabkan terjadinya pengembalian uang. Hal ini bisa merugikan kamu sebagai pihak penjual, karena barang tersebut akan kembali dalam keadaan yang tidak sempurna seperti sebelumnya. Namun ternyata retur sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu Retur penjualan atau barang yang dikembalikan oleh pembeli kepada penjual. Penyebabnya sendiri biasanya karena kesalahan dalam mengirim barang, kelebihan jumlah produk, atau barang yang diterima mengalami kerusakan. Hal lain yang menyebabkan retur penjualan adalah pengiriman barang yang terlambat dan juga spesifikasi barang yang tidak sesuai dengan penawaran pembelian atau barang yang dikembalikan oleh penjual kepada pemasok barang tersebut. Retur jenis ini biasanya memiliki jumlah yang besar, sehingga cukup memakan waktu dan juga biaya. Penyebabnya pun masih sama dengan retur penjualan, sehingga tidak hanya merugikan pihak pemasok, tapi juga kamu selaku penerima Yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi ReturRetur merupakan hal yang umum Ketika membangun sebuah bisnis. Namun hal ini juga berarti pertanda buruk akan performa bisnis yang kamu jalani. Sehingga dibutuhkan evaluasi secara berkala, guna mengurangi hal ini. Namun Ketika hal ini terjadi pada bisnismu, terdapat beberapa hal yang harus kamu perhatikan Akui kesalahan dan permasalahan. Keluhan konsumen tentu didasari dengan hal yang tidak mengenakan terjadi pada dirinya. Sehingga hal pertama yang harus dilakukan adalag dengan mengakui kesalahan komplain dengan baik. Ketika konsumen bisnismu tidak menerima barang yang sesuai dengan ekspektasi mereka, apalagi penyebabnya adalah kerusakan pada barang tersebut, wajar jika mereka akan mengeluh dengan caranya masing-masing. Lakukan komunikasi yang baik dan berikan pengalaman penanganan yang menarik, guna mengatasi permasalahan data dan solusi. Setelah mendengarkan keluhan dan meresponnya dengan baik, berikanlah data yang sesuai dengan realita di lapangan dan juga solusi terbaik yang akan konsumen kamu dapatkan. Lakukan hal ini dengan tetap tenang dan juga profesionalJual Kembali barang yang di retur. Barang yang dikembalikan tidak sepenuhnya menjadi barang yang gagal, sehingga masih ada kesempatan bagi barang tersebut dapat terjual. Berikan harga atau promo khusus bagi barang tersebut, yang dapat menarik orang untuk membeli dengan memahami kondisi Mengurangi Retur PenjualanMeskipun retur adalah hal yang biasa terjadi pada setiap bisnis, tentu kamu tidak ingin hal ini terjadi juga pada bisnismu sendiri. Mengingat Ketika retur terjadi, otomatis kerugian siap menghampiri bisnismu. Maka dibutuhkan solusi untuk mengurangi kesempatan hadirnya permasalahan ini, dan hal yang bisa kamu lakukan adalah Selalu gunakan foto produk yang asli. Foto asli yang kamu gunakan untuk promosi barang, tentu menjadi alasan mengapa konsumen membeli produk tersebut. Ketika kamu merepresentasikan barang yang kamu miliki dengan baik dan asli tanpa penambahan apapun, maka barang yang diterima pun akan sesuai dengan aslinya. Sehingga retur barang yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya ekspektasi konsumen akan minim deskripsi yang spesifik. Ketika informasi yang diberikan sudah sangat rinci dan sesuai, kecil kemungkinan terjadinya retur penjualan pada bisnismu. Konsumen akan paham betul mengenai barang yang mereka beli, sehingga mereka memiliki gambaran akan barang tersebut. Kesalahpahaman pun tidak akan terjadi, begitu pula dengan retur panduan penggunaan. First impression konsumen ketika menggunakan barang yang dipesan sangatlah penting. Banyak kasus retur penjualan terjadi bukan karena barang tersebut rusak/cacat melainkan karena kurangnya informasi cara penggunaan produk, yang menyebabkan kesalahpahaman pada konsumen akan barang pengecekan sebelum pengirimab barang. Sebelum mengirim barang, pastikan barang yang dikirim itu benar, dan kondisinya pun sesuai dengan apa yang ditawarkan. Pilih juga jasa kirim barang yang aman guna menghindari kerusakan barang pada saat pengiriman membangun sebuah bisnis itu tidak selalu berjalan dengan mulus, karena kamu akan terus menghadapi beragam masalah. Mulailah untuk mencari solusi terbaik untuk memecahkan tiap permasalahan, termasuk bagaimana mengatasi masalah retur barang. Beruntunglah kamu yang saat ini telah berlangganan Clodeo. Karena meskipun permasalahan retur terjadi, kamu tetap bisa menghindari sebagian kerugian, dengan mendapatkan biaya gratis retur untuk penggunaan kurir JX, SAP dan SiCepat Express. Menarik banget kan? Makanya jadilah pebisnis yang pintar, dengan berlangganan Clodeo! Hilangnya Barang Kiriman merupakan salah satu masalah yang besar. Sekalipun banyak penyedia layanan jasa antar barang di Indonesia yang memberikan SOP atau prosedur untuk keamanan barang yang super ketat, hal tersebut tidak menjamin sepenuhnya. Masalah terkait hilangnya barang pengiriman seringkali terjadi. Ini tidak hanya terjadi pada perusahaan yang dikenal sebagai penyedia jasa yang memiliki pelayanan yang biasa-biasa saja. Akan tetapi, masalah yang sama kerap dialami oleh perusahaan penyedia jasa pengiriman barang yang terkenal memiliki pelayanan yang baik dan memuaskan. Bisa jadi masalah yang dialami merupakan masalah teknis ataupun memang kesalahan murni dari pihak terkait. Barang Kiriman Hilang Tidak semua jasa melakukan pekerjaannya dengan baik. Masalah yang kerap kali terjadi berkat penggunaan jasa ekspedisi ini tidak hanya soal hilangnya barang pengiriman. Ada pula kekeliruan lain yang kadang kala terjadi seperti rusaknya barang ataupun barang tidak diterima di tempat tujuan yang sesuai dengan alamat penerima nyasar. Pada umumnya, hal itu lumrah adanya. Sebagai pengguna jasa ekspedisi tentunya Anda tak ingin kejadian itu teralami. Namun, apabila hal tersebut ternyata menimpa Anda, apa yang seharusnya dilakukan? Sebaiknya Anda segera mngajukan klaim ganti rugi terkait hilangnya barang pengirman tersebut. Klaim yang diajukan dilakukan dengan cara mengunjungi langsung kantor pengiriman barang. Jangan lupa, sebelumnya Anda harus membuat surat klaim untuk kemudian diajukan ke sana. Akan tetapi, sebelum Anda mengajukan klaim tersebut, terlebih dahulu Anda harus memastikan bahwa barang yang dikirim memang benar-benar rusak atau hilang tanpa jejak sama sekali. Apabila masalah yang dialami tersebut tidak dapat dibuktikan kebenarannya, semua barang bahkan ketika sudah diasuransikan dengan menggunakan layanan asuransi pengiriman pun tak dapat diproses. Perlengkapan yang Harus Dibawa untuk Pengajuan Klaim Sebelumnya telah dikatakan bahwa sebelum mengajukan klaim hilangnya barang pengiriman, Anda harus membawa surat klaim atas barang yang hilang ke kantor atau perusahaan jasa ekspedisi. Isi dari surat klaim tersebut meliputi detail barang yang hendak dikirim, seperti apa barang yang dikirim, berat, jumlah, nilai barang, tujuan pengiriman, dan rincian lain yang harus diinformasikan kepada pihak jasa ekspedisi. Selain itu, jangan lupa untuk membawa identitas diri seperti KTP, SIM, Pasport dan sebagainya untuk membuktikan keaslian data. Tak lupa, Anda pun harus mengambil resi pengiriman asli yang diberikan pada saat Anda mengirimkan barang. Namun, copy-lah resi tersebut beberapa untuk jaga-jaga apabila dibutuhkan. Lalu, apabila Anda sudah mengajukan dan mengirimkan surat klaim kehilangan barang, yang mesti Anda lakukan adalah menunggu konfirmasi dari jasa ekspedisi terkait. Jika surat pengujuan telah diterima namun tak ada konfirmasi apa pun atas itu semua, kembali Anda dapat mendatangi kantornya. Secara prosedural, surat dikirim harus setidaknya diserahkan 14 hari 2 Minggu berdasarkan tanggal paket tiba seharusnya di tujuan. Apabila terhitung sekitar 3-4 hari barang yang dikirm belum juga sampai ke penerima, maka Anda dapat mengajukan surat klaim hilangnya barang pengiriman atau bahkan klaim ganti rugi. Nilai kompensasi pada tiap jasa pengirman barang bisa berbeda-beda. Maka dari itu, Anda harus mengetahui dan memahami prosedur nilai ganti rugi yang menjadi kewajiban jasa ekspedisi terkait berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku. Biasanya, ganti rugi yang akan diberikan oleh perusahaan jasa ekspedisi adalah maksimal 10 kali biaya atau ongkos kirim paket. Atau, setidaknya ganti rugi yang diberikan akan senilai dengan barang yang hilang dipilih yang paling rendah. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Nama Anga Mahardhika Fazdly NIM 224109203 Tugas Multi Moda & Inter. Freight Forwarding KLAIM ATAU COMPLAIN Terjadi bila pelanggan shipper atau consignee atau freight forwarder yang menggunakan jasa pengiriman tidak puas akan pelayanan atau kesalahan yang telah dilakukan baik dari pihak freight forwarder maupun pihak lain yang terkait didalamnya,bentuk complain bisa hanya keluhan secara tertulis yang mana membutuhkan penanganan professional agar tidak berkembang kea rah klaim atau tuntutan secara material. Kebijakan dari sebuah perusahaan baik penerbangan maupun freight forwarder ber variasi tetapi pada intinya keluhan dan bahkan klaim harus ditangani secara baik, dengan cara yang professional dan berorientasikan pelayanan untuk mencapai kepuasan pelanggan dan meminimalisasi berkembangnya tanggung jawab dari perusahaan. Lebih lanjut mengenai tanggung jawab penerbangan atau perusahaan ground handling. Mishandling kesalahan penanganan secara serius mempengaruhi minat pelanggan. Seluruh staff harus memastikan bahwa semua kasus dari kesalah penanganan secara baik ditindak lanjuti sesuai dengan prosedur yang berlaku. Akibat kesalahan dalam penanganan sebuah barang kiriman cargo, maka akan menimbulkan kejadian atau kelainan yang merupakan hal-hal yang tidak diharapkan terjadi. Jenis-jenis kesalahan dalam penanganan kargo A. Kargo kurang atau tidak lengkap pada saat dating B. Kargo terbawa atau kelebihan pada saat diterima/ dikirim C. Kargo tertinggal D. Kargo teroffload E. Kargo tidak terbawa / tidak diambil oleh pemilik/ pengurus F. Kago salah label G. Kargo rusak H. Kargo hilang I. Dokumen hilang PROSEDUR PENANGANAN KLAIM DI UDARA Tindak lanjut bila terjadi Shortanded Cargo ialah 1. Periksa ke station yang mengangkut bisa Stasion/Negara asal Origin stasion untuk impor ,transit station dan stasion akhir final destination untuk Ekspor 2. Data yang harus didapatkan Nomor pesawat,No AWB, berat ,jumlah barang yang kurang ,dan hal detail lain yang dapat membantu dalam proses identifikasi . 3. Bila tidak berhasil ,kirim berita untuk melacak tracer message ke station lain yang dianggap memiliki potensi barang tercecer 4. Bila seluruhnya Proses 1s/d 3 masih tidak membuahkan hasil negative result maka tindakan selanjutnya memberitahukan status tersebut /update ke shipper atau consignee Jika stasiun yang dituju tidak dapat menemukan kargo setelah pengiriman oleh stasiun asal seperti yang tercatat dalam manifest dan stasion tersebut telah menerima balasan pesan berita pencarian melalui email /telek/fax dari stasiun asal dan stasiun transit. Peran dan Tanggung Jawab Penerbangan atau Ground / Cargo Handling yang mewakili pihak penerbangan adalah sebagai berikut a Menangani claim cargo dan mail yang dikirim secara langsung oleh pelanggan baik melalui surat maupun internet. b Menyelidiki claim secara seksama dengan mencari informasi dan data history booking, dokumen transaksi, telex, delivery receipt dari port yang terkait. c Mengidentifikasikan akar permasalahan atau asal muasal claim itu terjadi, dan menentukan apakah penerbangan turut bertanggung jawab atas kerugian / kerusakan barang tersebut. d Mengidentifikasikan dan mengevaluasitingkat tanggung jawab secara legal atas claim tersebut sesuai dengan kontrak dari penerbangan dan konvensi Pemerintah. e Membuat keputusan untuk melakukan pemberian kompensasi/pembayaran untuk claim yang tidak biasa dan pelanggan khusus. f Memonitor system input data yang benar, yang telah dilakukan oleh staff yang menangani. g Melaporkan kecenderungan claim tersebut ke kantor pusat dengan memberitahukan laporan bulanan, statistic dan membuat rekomendasi sebagai alat pencegahan. h Mengklaim ulang pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan jumlah yang harus diselesaikan. Batas waktu pengajuan klaim menurut standar aturan IATA 1. Bila terjadi kerusakan damage, kehilangan missing atau sebagian hilang pilferage/rusak atas kargo tersebut. Laporan tertulis mengenai hal tersebut sebaiknya dilakukan dan dilaporkan dalam kurung waktu 14 hari dari tanggal diterimanya cargo tersebut oleh agent/cnee. 2. Pada kasus ketertundaan delay, sebaiknya pemberitahuan tertulis dikirim dalam kurun waktu 21 hari dari tanggal dimana barang dimusnahkan. 3. Pada kasus kehilangan missing, harus dilaporkan dalam kurun waktu 120 hari dari tanggal penerbitan AWB. Dokumen yang harus diperiksa oleh penerbangan Claim form CDR-Cargo Damage Report/CIR-Cargo Inspection survey Report/CDO-Cargo Delivery Order/Surat Jalan dari ground handling. pembelian yang ada kaitannya dengan barang yang di klaim Relevant Supplier’s Invoice dari pihak yang mengklaim yang juga menunjukan kepemilikan dari barang sesungguhnya dari barang yang rusak,terlambat, hilang sebagaimana atau keseluruhan, bilamana tidak diketahui berat sesungguhnya maka perkiraan berat dapat diberikan oleh pihak yang mengklaim lakukan timbangan ulang pada saat barang masih di gudang Lini 1 sebagai bukti yang otentik. tertulis atau kronologi tertulis dari staff yang menangani kargo tersebut secara detail dan dimana kejadian itu terjadi. dari Air Waybill MAWB/HAWB untuk mengkonfirmasi bahwa telah terjadi kontrak antara pihak yang mengklaim dan penerbangan. dari manifest kargo terkait elevant cargo manifest dari station Negara asal station of origin bila klaim terjadi di destination atau sebaliknya. manifest bila melibatkan interline penerbangan lain yang berpartisipasi. dan klarifikasi dengan pihak yang mengklaim atau petugas mengenai kelainan- kelainan tersebut dan jadikan sebagai laporan investigasi. klaim resmi yang ditujukan ke pihak penerbangan. PROSEDUR PENANGANAN KLAIM DI LAUT Prosedur Pengajuan Klaim penerima barang consignee yang telah menerima nota kekurangan expect bewijs atau klaim kekurangan atau kerusakan barang claim contatering bewijs dapat mengajukan ganti kerugian kepada perusahaan pelayaran yang mengeluarkan exceptbewijs atau claim constatering bewijs atau perusahaan asuransi, apabila barangnya diasuransikan. Maka dalam hal ini perusahaan asuransi sebagai subrogator yang akan menuntut pihak pengangkut. klaim pada perusahaan pelayaran Pengajuan klaim kepada perusahaan pelayaraan carrier, pengajuan tuntutan claim wajib melengkapi tuntutannya tersebut dengan -Melengkapi Except Bewijs atau Claim Constatering Bewijs sebagai bukti barang termaksud hilang atau rusak. -Copy Bill of Lading sebagai bukti perjanjian antara pengangkut dengan shipper atau consignee. -Invoice untuk menilai kelayakan tuntutan ganti rugi. -Packing List untuk mengetahui detail rincian tentang ukuran, isi, berat atau barang termaksud. -Polis asuransi jika diasuransikan sebagai pelengkap. klaim Setelah dokumen - dokumen pelengkap diajukan ke perusahaan pelayaran c/q bagian claim terlebih dahulu akan dilakukan penelitian secara seksama adapun proses penelitian dilakukan berdasarkan klasifikasi masalah klaim apakah kehilangan atau kerusakan. Kehilangan koli Dalam hal dalam kehilangan suatu kemasan / koli shortage of package dilakukan penelitian pada berbagai dokumen seperti -Tally Sheet -Short Landed Tracer dan response / jawaban dari pelabuhan asal dan atau pelabuhan singgah -Note of Protest -Affidavit -Log Entry atau Log Book -Meneliti apakah ada kelalaian dari Shipper atau kelalian Consignee kadaluarsa mengajukan claim. Apabilan berdasarkan berbagai dokumen claim itu tidak terbantahkan dan layak untuk dipertimbangkan maka claim akan dipertimbangkan dan akan dibayar. Kerusakan atau kehilangan isi koli demage/shortage of contain Dalam hal kehilangan isi atau kerusakan isi dari koli demage/shortage of contain maka akan dilakukan penelitian pada berbagai dokumen berikut Mate’s Receipt keruskan atau kehilangan isi koli mungkin saja terjadi sebelum pengapalan atau sebelum pemuatan di kapal dan oleh sebab itu tanda terima Mualim I Mate’s Receipt adalah keharusan untuk memperhatikan informasi atau catatan setentang berkatan dengan barang itu. Bila memang pada pemuatan sudah demikian adanya rusak atau ada catatan dari Shipper later of indemnity maka klaim akan ditolak tentunya. Demage Cargo List kerusakan atau kehilangan memang tercantum dalam Demage Cargo List, maka dengan demikian kerusakan atau kehilangan barang tersebut terjadi ketika barang tersebut masih diatas kapal. Teliti Jangka Waktu Pengajuan Klaim Claimdays Hak klaim yang dimiliki oleh penerima barang/consignee dibatasi waktu, penelitian waktu klaim untuk mengetahui apakah hak klaim penerima barang masih dalam batas waktu klaim atau sudah kadaluarsa. Oleh sebab itu harus memperhatikan claim period expired misalnya klaim dilakukan selambat-lambatnya 5 hari setelah pembongkaran. Teliti Affidavit Meneliti affidavit untuk mengetahui bahwa lokasi kejadian yang menyebabkan kerusakan atau kehilangan terjadi waktu bongkar – muat barang sehinga menjadi tanggung jawab Board Stevedoring Perusahaan bongkar muat. Teliti Stowage Plan Meneliti cara penyusunan muatan dalam palka kapal untuk berbagai kemungkinan terjadi kerusakan atau kehilangan karena teknik penumpukan barang di palka kapal yang salah atau tidak tepat. PROSEDUR PENANGANAN KLAIM DI DARAT Batasan tanggung jawab atas klaim dan langkah-langkah yang harus dilakukan 1. Tanda terima oleh orang yang berhak atas pengiriman kargo tanpa diragukan sama dengan bukti bahwa kargo telah dikirim dalam keadaan baik dann sesuai dengan persyaratan pengiriman. 2. Tidak ada langkah yang harus diambil dalam hal barang hilang tanpa surat complain yang dibuat oleh orang yang berhak atas pengiriman tersebut. Complain dapat dibuat jika a. Barang telah rusak atau sebagian hilang. b. Dalam hal barang rusak dalam waktu 2 hari kerja sejak barang diterima. c. Dalam hal keterlambatan dalam waktu 3 hari kerja sejak tanggal barang tersebut diberikan kepada orang yang berhak atas pengiriman barang tersebut. d. Dalam hal barang tidak dikirim dalam waktu 5 hari kerja maka sejak tanggal dikeluarkannya SMU. Sources 5 agustus 2011/SYAIFUL ANWAR_KlaimResiko Dalam Sistem Transportasi Lihat Sosbud Selengkapnya Home / Uncategorized / Perlindungan Hukum Terhadap Karyawan Minimarket dalam Kaitannya dengan Hilangnya Barang Jual / 4 March 2021 Sebuah Materi Podcast “Bincang Hukum” Narasumber Sarah Fortuna Mutiha Hutagaol – Relawan Lembaga Bantuan Hukum “Pengayoman” UNPAR Dua minggu terakhir ini, masyarakat Indonesia sedang dihebohkan dengan berita pencurian dengan modus mengutil yang terjadi di dua minimarket.[1] Akan tetapi, fokus yang dibahas oleh masyarakat justru tentang kebijakan perusahaan yang membebankan kerugian akibat kehilangan barang jual kepada para karyawan minimarket. Tidak tanggung-tanggung, karyawan minimarket dapat menanggung kerugian minimarket akibat barang jual hilang sampai dengan angka dua juta rupiah bahkan lebih setiap bulannya.[2] Hal ini tentu dirasa sangat tidak adil untuk para karyawan minimarket karena banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan barang hilang. Sebelum membahas lebih jauh, perlu diketahui terlebih dahulu tentang beberapa hal yang berkaitan dengan angka kerugian akibat barang jual hilang. Angka kerugian ini didapatkan melalui proses stock opname. Stock opname adalah kegiatan perhitungan persediaan stok barang di gudang sebelum dijual.[3] Angka kerugian akan secara langsung didapatkan jika pada kenyataannya angka jumlah barang lebih sedikit daripada yang tertulis di daftar stok. Stock opname sendiri dilakukan oleh karyawan minimarket yang telah ditunjuk untuk melakukannya. Kebiasaan yang sering terjadi adalah karyawan yang melakukan stock opname juga memiliki tugas lain seperti menjadi kasir atau membersihkan minimarket. Di beberapa minimarket, stock opname masih dilakukan secara manual atau dengan kata lain dilakukan dengan metode pencatatan barang satu persatu yang ada di dalam gudang dan kemudian dimasukkan secara manual ke dalam data komputer. Hal ini menyebabkan, kemungkinan untuk terjadi perbedaan antara jumlah barang jual yang ada pada minimarket dan jumlah barang jual yang terdaftar menjadi sangat besar. Ditambah lagi dengan kondisi karyawan yang bertugas untuk stock opname memiliki kewajiban lain yang harus dipenuhinya. Jika demikian, maka kebijakan minimarket untuk membebankan kerugian barang jual yang hilang kepada karyawan menjadi sangat tidak adil. Sebenarnya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan selanjutnya disebut sebagai UU Ketenagakerjaan memang mengatur bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan baik karena sengaja maupun lalai dapat dikenakan denda. [4] Akan tetapi, perusahaan juga berperan dalam angka kerugian akibat barang jual yang hilang. Hal ini didukung dengan kenyataan bahwa perusahaan kurang memberi fasilitas yang memadai untuk dilakukannya stock opname secara efektif. Sehinggatidak dapat dikatakan bahwa karyawan sepenuhnya melanggar ketentuan minimarket sampai harus dibebani tanggung jawab ganti rugi jika angka kerugian timbul akibat ketidakefektifan fasilitas stock opname. Pada tahun 2017, permasalahan kebijakan pembebanan ganti rugi kepada karyawan yang terjadi akibat metode stock opname yang kacau juga pernah terjadi. Sesuai artikel yang ditulis oleh Konfederasi Serikat Nasional, karyawan salah satu minimarket Alfamart harus menanggung ganti rugi sampai dengan sepuluh juta rupiah.[5] Kerugian timbul akibat stock opname yang bermasalah. Stock opname dianggap bermasalah karena barang-barang selalu tercecer sehingga seringkali terjadi kehilangan barang. Hal ini juga sebenarnya sudah menjadi bahasan yang telah disampaikan melalui Serikat Buruh Karya Utama Retail Pergudangan dan Pertokoan PT Sumber Alfaria Trijaya bersama Serikan Pekerja Nasional SPN dalam proses tripatrit dengan Dinas Ketenagakerjaan. Kebijakan minimarket untuk membebankan kerugian barang jual yang hilang kepada karyawan minimarket juga dirasa sangat tidak adil. Hal ini didukung dengan kondisi sedang maraknya pencurian dengan modus pengutilan di beberapa minimarket. Kerugian akibat pengutilan ini bisa sampai dengan dua juta rupiah dan kerugian ini sepenuhnya ditanggung oleh para karyawan jika pelaku pencurinya tidak tertangkap. Hal lainnya yang lebih membebani karyawan adalah karena di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan selanjutnya disebut sebagai PP Pengupahan mengatur bahwa maksimal pemotongan gaji karyawan setiap bulannya untuk membayar ganti rugi adalah 50% lima puluh persen dari upah yang seharusnya karyawan tersebut dapatkan.[6] Dapat dilihat bahwa, jika potongan upah bulanannya tidak mencukupi ganti rugi yang harus dibayarkannya, maka sisanya akan dipotong dari upah di bulan selanjutnya. Hal ini masih merupakan skenario terbaiknya. Skenario terburuknya yang mungkin terjadi adalah utang ganti rugi karyawan yang belum lunas, kemudian harus ditambahkan lagi dengan kerugian kehilangan barang jual dibulan selanjutnya yang harus ditanggung karyawan. Hal-hal di atas tentu saja sangat merugikan para karyawan dari minimarket yang menerapkan kebijakan untuk membebankan kerugian barang jual yang hilang kepada karyawan. Akan tetapi dalam memberikan solusi yang terbaik perlu dipandang dari kedua sisi baik dari pihak karyawan maupun pihak pelaku usaha mini market. Pelaku usaha minimarket tentu membutuhkan pertanggungjawaban dari barang-barang yang hilang, baik karena kesalahan dalam proses stock opname ataupun karena pencurian. Pertanggungjawaban ini tentu menjaga agar minimarket tidak mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu penulis mencoba untuk memberikan saran yang setidaknya dapat menguntungkan kedua belah pihak. Saran yang pertama adalah pihak manajemen minimarket mengembangkan sistem stock opname dengan menggunakan elektronik seperti pemasukkan data melalui sistem scan barcode. Saran kedua adalah agar pihak manajemen memperbaiki sistem keamanan dalam minimarket seperti memperbanyak telivisi sirkuit tertutup kamera keamanan agar keamanan tetap terjaga dan karyawan dengan mudah membuktikan bahwa kehilangan barang bukan karena kesalahan karyawan. Saran yang terakhir adalah agar kebijakan untuk membebankan kerugian barang jual yang hilang kepada karyawan minimarket ditambahkan dengan ketentuan tambahan. Ketentuan tambahan ini berisi bahwa pembebanan kerugian akibat barang jual yang hilang ini baru dapat dilakukan jika pihak minimarket mampu membuktikan bahwa kerugian akibat barang jual yang hilang memang benar hasil kesalahan atau kesengajaan karyawan. Tersedia diSpotifyAnchorGoogle Podcast [1] Addina Zulfa Fa’izah, Karyawan Alfamart Ngamuk sama Pencuri, Langsung Istighfar Pas Bongkar Tas Pelaku, diakses pada tanggal 27 April 2020. [2] Addina Zulfa Fa’izah, Pegawai Alfamart Ngamuk Sama Pencuri Langsung Istigfar Pas Bongkar Tas Pelaku. diakses pada tanggal 27 April 2020. [3] Witdya Pangestika, Manfaat Stock Opname Bagi Bisnis dan Perusahaan, diakses pada tanggal 27 April 2020 [4] Pasal 95 ayat 1 UU Ketenagakerjaan. [5] Rizal Asalam, Menanggung Kerugian Perusahaan, Hutang Pekerja Alfamart Capai 10 Juta. diakses pada tanggal 27 April 2020. [6] Pasal 58 PP Pengupahan. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Inventaris merupakan aset penting bagi perusahaan yang bergerak di bidang ritel, grosir, dan manufaktur. Perusahaan harus bisa mengelola inventaris nya dengan baik guna memastikan pemenuhan kebutuhan bagi pelanggan atau konsumen mereka. Akan tetapi, menyimpan stok dalam jumlah besar sangat berisiko. Perusahaan terkadang sulit mengidentifikasi stok yang hilang atau memastikan apakah jumlah stok yang dimiliki benar-benar akurat atau tidak. Untuk menghindari kehilangan stok barang, Anda perlu strategi pengelolaan stok yang tepat. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko kehilangan inventaris sekaligus menjaga tingkat persediaan Tentukan Penanggung Jawab InventarisAnda harus menetapkan salah satu karyawan Anda untuk berperan sebagai inventory manager. Orang yang bertanggung jawab terhadap inventaris harus benar-benar mengerti mengenai manajemen inventaris. Ia harus bisa memberikan laporan terkait persediaan stok Anda, seperti jumlah stok yang dimiliki, stok yang masuk dan keluar, penilaian stok, dan lain-lain. Manajer inventaris juga bertugas mengelola penyesuaian stok, audit inventaris, pengembalian stok, pengisian ulang, dan Tingkatkan Keamanan di Gudang atau Toko Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko kehilangan inventaris adalah dengan meningkatkan keamanan di gudang atau toko Anda. Ini sangat diperlukan terutama jika Anda memiliki toko berukuran besar dan jumlah stok yang sangat banyak. Pasang kamera CCTV di gudang dan koridor toko Anda dan pasang password pada pintu gudang Anda. Berikan akses untuk masuk dan keluar gudang hanya untuk mereka yang bertanggung jawab pada stok Beri Label untuk Setiap BarangPemberian label pada barang sangat penting untuk memudahkan Anda melacak stok. Ini dilakukan sebagai upaya untuk memastikan seluruh stok tercatat dengan baik sehingga mengurangi risiko kehilangan inventaris. Pastikan seluruh barang Anda sudah memiliki kode SKU dan UPC sehingga Anda dapat dengan mudah melacak stok menggunakan SKU dan barcode scanner. Anda bisa menggunakan sistem barcode yang terintegrasi dengan inventaris untuk memudahkan Anda melacak dan membuat barcode untuk barang-barang Atur Tingkat Persediaan StokMengatur tingkat persediaan akan menjauhkan Anda dari penyusutan inventaris. Tentukan batas minimum stok Anda setiap waktu. Jika tingkat persediaan berada di bawah batas minimum, ini berarti Anda harus segera memesan ulang ke supplier Anda. Jangan memesan stok terlalu banyak, sebab kelebihan stok bisa menimbulkan banyak masalah juga, seperti kerusakaan, pembusukan, dan meningkatkan risiko kehilangan inventaris karena disimpan terlalu lama. Oleh karena itu, penting sekali untuk melakukan forecasting agar Anda selalu memesan stok dalam jumlah yang cukup tidak kurang dan tidak berlebihan5. Lakukan Inventory Tracking Secara BerkalaTidak ada cara yang lebih manjur untuk menjaga inventaris Anda ketimbang pengecekan inventaris secara berkala. Bandingkan jumlah stok yang Anda miliki di gudang atau di toko dengan jumlah yang tercatat di sistem. Ini dinamakan juga dengan stock opname. Pastikan tidak ada selisih antara hasil penghitungan stok manual dengan jumlah persediaan yang ada di sistem. Tidak ada waktu yang pasti untuk melakukan pengecekan inventaris Anda bisa melakukannya kapan pun diperlukan, akan tetapi banyak perusahaan yang melakukannya di setiap akhir Implementasikan Solusi Otomatis 1 2 Lihat Money Selengkapnya

apa yang harus dilakukan oleh perusahaan ketika mereka kehilangan barang